Selasa, 18 Desember 2012

PERANCANGAN SISTEM OPERASI



Mencari konsumen potensial dan mengevaluasi produk dan jasa merupakan salah satu cara untuk perancangan strategi perusahaan. Perancangan system operasional meliputi pembuatan keputusan mengenai apa dan dimana mereka akan diproduksi dan oleh siapa.
Perancangan dan perencanaan barang/jasa: (1) menghasilkan ide, barang, dan jasa. (2) Memilih ide yang secara teknologi dapat dikerjakan dengan mudah (feasible), dapat dipasarkan dan sesuai/ cocok dengan keseluruhan strategi perusahaan. (3) Menghasilkan perancangan barang dan jasa final.
Rancangan tambahan computer/ Computer Aided Design (CAD). Saat ini perancangan produk meliputi berbagai proses yang melibatkan kreatifitas, testing prototype atau model kerja dengan CAD. CAD memungkinkan perancangan produk, drafting, dan tes agar penyajiannya bagus dan menarik lewat komputer. Karena hampir 80% biaya produk ditetapkan oleh rancangan, kebanyakan pabrik/pengusaha cenderung menggunakan teknik yang semu, dimana perancangan dan teknisi pabrik bekerjasama untuk menyederhanakan rancangan. Jadi, computer membuat suatu rancangan yang dapat digunakan secara otomatis dan mengawasi seluruh proses operasional.
Perancangan kapasitas adalah keputusan operasional yang mempertimbangkan kuantitas barang/jasa yang akan diproduksi. Bill of material adalah daftar jenis dan jumlah bagian yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang diinginkan. Keputusan kedua dalam merancang system operasi adalah berapa banyak produk/jasa yang akan dihasilkan. Hal ini disebut perencanaan kapasitas suatu proses meramalkan permintaan dan kemudian memutuskan sumber daya apa yang diperlukan untuk dapat memenuhi permintaan. Perubahan kapasitas meliputi waktu kerja, shift personal, subkontrak dan penggunaan persediaan. Perubahan kapasitas meliputi tambahan atau perpindahan kapasitas dengan ekspansi fasilitas fisik, atau ekspansi kontrak.
Pemilihan proses menentukan bagaimana barang/jasa dihasilkan yang melibatkan keputusan teknologi: (1) pilihan teknologi utama (mayor). (2) Pilihan teknologi pendukung(minor). (3) Pilihan komponen-komponen tertentu. (4) Computer Aided Design (CAD)/Computer Automated Manufacturing (CAM) dan Computer Integrated Manufacturing (CIM).
Pemeliharaan arus proses tergantung pada sifat dan keadaan sistem.
Pemilihan lokasi fasilitas. Tujuan dari perencanaan lokasi adalah untuk memanfaatkan kapasitas yang ada dalam sistem dengan cara yang dapat meminimalkan produksi total dan biaya distribusi untuk setiap fasilitas tambahan, fixed cost dan variable cost terjadi. Analisa lokal diproses dengan menentukan kebutuhan-kebutuhan lokasi dan mengevaluasi alternatif daerah, komunitas dan tempat tertentu dengan menggunakan: (1) model keuangan tradisional, (2) program linier, (3) model statistik, (4) model simulasi komputer dan (5) model rating faktor lokasi.
Perencanaan penyusunan tata ruang. Dalam penyusunan tata ruang, proses dan alat keputusan diterjemahkan ke dalam pengaturan fisik untuk produksi ruangan harus tersedia untuk: (1) fasilitas produksi. (2) Fasilitas non produksi. (3) Fasilitas pendukung. Ruang juga harus menyediakan untuk ruangan bahan atau kapasitas tambahan. Layout yang bagus untuk meminimalkan ruang untuk penanganan bahan dan alat memuaskan faktor-faktor lain. Tata ruang dapat ditentukan oleh arus kerja atau fungsi-fungsi dalam sistem operasional. Tata ruang arus kerja merupakan perencanaan yang mempertimbangkan: (1) penyusunan tata ruang produksi (product layout) digunakan untuk memproduksi yang telah standar dan biasanya dengan volume output besar dan dikerjakan dengan proses yang sama dari awal sampai akhir. (2) Penyusunan tata ruang proses (process layout) untuk mengatur produksi berdasarkan tugas. Process layout berorientasi proses dan sesuai untuk sistem operasi terputus bila aliran kerja tidak standar/bebas, penyusunan tata letak dimana alat yang sejenis atau yang mempunyai fungsi sama ditempatkan di bagian yang sama dan pengelompokan personalia dan mesin mengerjakan pekerjaan sejenis. (3) Penyusunan tata ruang posisi tetap (fixed position layout) untuk menangani produk-produk yang besar dan berat. Penyusunan tata ruang fungsi merupakan perencanaan tata ruang yang mempertimbangkan: (1) tata ruang penyimpanan untuk meminimalkan biaya persediaan dan biaya penyimpanan. (2) Tata ruang pemasaran untuk memaksimalkan pengenalan, promosi, dan penjualan produk. (3) Tata ruang proyek untuk membangun proyek atau satu jenis produk dalam suatu bangunan.
Rancangan kerja mempengaruhi biaya operasi. Ada dua masalah penting dalam rancangan kerja: (1) tingkat keahlian, dan (2) perilaku pegawai yang dibawa ke tempat kerja serta keselamatan kerja.

RUANG LINGKUP MANAJEMEN OPERASIONAL










A. PENDAHULUAN Operasi merupakan salah satu fungsi dari bisnis disamping financial, marketing, maupun personalia. Operation tidak dapat berdiri sendiri, melaikan harus selalu berhubungan dengan fungsi-fungsi lainnya. Setiap perusahaan memiliki fungsi operasi, maka manajemen operasi berfungsi untuk memanage fungsi opersi dalam suatu organisasi. Pada awalnya manajemen opersi lebih banyak menfokuskan pada opersi
perusahaan manufaktur, sehingga dikenal dengan istilah “Manajemen Produksi”. Seiring dengan perkembangan sector jasa yang begitu pesat, maka manajemen operasi juga menfokuskan pembahasan pada operasi jasa. Dengan demikian lebih tepatlah kiranya kita mempelajari ”Manajemen Produksi/Operasi”. Manajemen operasi terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan operasi. Operasi merupakan kegiatan mentransformasikan input menjadi output. Dengan demikian manajemen opersi merupakan kegiatan untuk mengatur/mengelola secara optimal/manajemen pengolahan sumber daya dalam proses transformasi input menjadi output. Berkaitan dengan proses transformasi, ada dua filosofi proses transformasi, yang dapat dilihat pada gambar 1. dan 2 sebagai berikut:

�� Little Quality (kualitas kecil) merupakan tranformasi yang sederhana yaitu proses perubahan input menjadi output, sehingga menimbulkan nilai tambah. Dari ouput akan memberikan feed back untuk perbaikan input. �� Big Quality (Kualitas besar), tranformasi bukan sekedar proses perubahan input menjadi output. Ketika perusahaan menyedikan input, ia akan berhubungan dengan supplier sebagai penyedia input serta pertimbangan nilai konsumen sebagai pertimbangan atas input yang digunakan. Hubungan dengan supplier pada saat ini bersifat partnership. Ouput akan memberikan umpan balik berupa informasi yang secara internal maupun eksternal. Dalam hal ini kesalahan-kesahalan yang terjadi dalam ouput dapat dianalisis dari informasi yang berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar termasuk feed back dari konsumen. �� Jenis Transformasi, dalam produksi dapat dibagi menjadi : (1) Phisical dalam produksi pabrik; (2) Physiological, dalam perawatan kesehatan; (3) Phychological dalam bisnis hiburan; (4) location dalam transformasi; (5) Exchange/Pertukran dalam pelanggan; (6) Informational dalam telekomunikasi; (7) Storage/penyimpanan. B. PENGERTIAN OPERATIONS MANAGEMENT Operations Management (OM) adalah serangkaian aktivitas untuk menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa melalui transformasi input menjadi output. Aktivitas merupakan proses atau sekumpulan kegiatan yang memerlukan satu atau lebih dari input, merubah dan menambah nilai pada input tersebut, sehingga dapat memberikan satu atau lebih output bagi pelanggan. Input terdiri atas sumber daya manusia (tenaga kerja), modal (peralatan dan fasilitas), pembelian bahan baku dan jasa, tanah dan energi. Sedangkan outputnya adalah barang dan jasa. Operations Management merupakan salah satu fungsi utama dalam setiap perusahaan, Oleh karena itu ada 10 keputusan strategis Operations Management yang terdiri: Service and product design, Quality management; Process and capacity design; Location; Layout design; Human resources and job design; Supply Chain Management; Inventory, material requirements planning, and JIT; Intermediate, short term, and project scheduling; Maintenance (Haizer & Render, 2004). Krajewsky & Ritzman, (2002) mendefinisikan Operations Management merupakan pengarahan dan pengawasan proses yang mengubah bentuk input menjadi barang dan jasa (output). Proses adalah aktivitas pokok dari organisasi yang digunakan untuk bekerja dan mencapai tujuan bersama. Pada dasarnya Operations Management merupakan salah satu fungsi di dalam perusahaan, di mana perusahaan besar pada umumnya memisahkan setiap fungsi ke dalam departemen yang terpisah, setiap fungsi memiliki tanggung jawab tertentu sesuai dengan tugasnya. Masing-masing fungsi dalam perusahaan saling berhubungan. oleh karena itu kerja sama, koordinasi dan komunikasi yang efektif sangat penting dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Keputusan Operations Management dibedakan menjadi keputusan bersifat stratejik memiliki konsekwensi jangka panjang dan kurang terstruktur, cenderung terfokus pada organisasi secara keseluruhan, dan lintas departemen. Kemudian keputusan taktis lebih terstruktur, rutin, konsekwensi jangka pendek, cenderung terfokus pada departemen, tim, dan tugas. Sehingga keputusan Operations Management terdiri atas 5 kategori:

1) Strategi Choise (startegi opersional) 2) Proses (proses, manajemen, perencanaan proses bisnis, dan manajemen teknologi) 3) Quality (TQM dan Statistical Prosess Control) 4) Capability, Location, and Layout 5) Operating Decisions meliputi: (Supply Chain Management, Forecasting, Inventory Management, Aggregate Planning, Resource Planning, Lean System, Sceduling) Krajewsky & Ritzman (2002). Dari pendapat ke dua ahli di atas pada hakekatnya tidak ada perbedaan yang mendasar mengenai definisi manajemen operasional, kedua-duanya lebih menekankan pada proses dan aktivitas dalam pelaksanaan tranformasi input menjadi output berupa barang dan jasa. Lebih lanjut setiap kategori keputusan dalam manajemen operasional di atas, memaikan peran vital dalam memperoleh keuntungan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan keunggulan bersaing. Dengan demikian uraian ini menunjukan bahwa terdapat berbagai metode untuk mencapai kesuksesan melalui Operations Management. C. PERBEDAAN & PERSAMAAN MANUFACTURE DAN SERVICE �� Perbedaan Manufacture dan service Dalam perkembangannya manajemen operasi baik sektor manufaktur maupun jasa,. secara spesifik terdapat perbedaan antara manufaktur dan jasa antara lain : 1. Produk manufaktur bersifat tahan lama, bersifat fisik, artinya dapat dilihat dengan jelas wujud barang tersebut. Jasa tidak berwujud, misalnya berbentuk ide dan informasi. 2. Output dari manufaktur dapat disimpan sedangkan jasa tidak dapat disimpan. 3. Pada perusahaan manufaktur kontak langsung dengan konsumen relatif kecil sedangkan pada jasa dalam proses produksi juga melibatkan konsumen, sehingga terdapat kontak yang tinggi. 4. Waktu respon atas output pada manufaktur relative lama dibanding dengan jasa.
�� Persamaan Manufacture dan service Disamping terdapat perbedaan, persamaan antara manufaktur dengan jasa, yaitu : 1. Kedua tipe sama-sama menawarkan produk 2. Input manufaktur maupun jasa dapat disimpan. 3. Memfokuskan kepada kepuasan pelanggan. D. PRODUKTIVITAS Secara umum produktivitas dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah barang dan jasa yang dihasilkan (ouput) dengan jumlah sumber daya yang dipakai (input). Peningkatan produktivitas dapat terjadi jika: a. Dengan jumlah ouput yang tetap, namun jumlah input berkurang b. Jumlah input & output bertambah, dengan kenaikan jumlah ouput yang lebih besar. c. Jumlah input maupun ouput berkurang, dengan penurunan input yang lebih banyak. d. Pengukuran produktivitas dapat dilakukan dengan formulasi :
E. PERKEMBANGAN PRODUKTIVITAS TIGA NEGARA RAKSASA DUNIA Perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis selama dekade terakhir ini, lebih banyak dari pada perubahan selama lima atau sepuluh dekade sebelumnya. Persaingan global, aliansi global dan regional, bangkitnya raksasa Cina berkembangnya Uni Eropa dan pesatnya kemajuan teknologi informasi telah mengubah secara dratis panorama bisnis dunia. Perubahan bisnis memicu pula perubahan dan perkebangan manajemen, termasuk manajemen operasional internasional. Dalam manajemen operasional internasional terjadi kecendurangan baru dalam banyak hal dan pendekatan. Pengertian mutu tidak lagi sekedar memenuhi spesifikasi teknik, tetapi semua hal yang diharapkan dan dibutuhkan konsumen. Keputusan dalam manjemen operasional manufaktur tidak hanya ditentukan oleh faktor harga, tetapi juga kecepatan terhadap akses ke pasar, efisiensi biaya, skill, deliveri, kinerja produksi yang tinggi dan konsisten terhadap kualitas. Dengan demikian manajemen opersional manufaktur tidak lagi dianggap sebagai pusat biaya, tetapi menjadi pusat keuntungan, dan sebagai fungsi teknis dan taktis belaka tetapi fungsi strategis, sehingga ada kecenderungan berubah menjadi kemitraan yang bersifat aliansi strategi.

1. Amerika Serikat Amerika serikat mengalami penurunan produktivitas dari tahun 1950 sampai tahun 1988, sebab-sebab penurunan produktivitas: �� Orientasi finansial jangka pendek dan rendahnya riset dan development, diman Amerika Serikat lebih memeningkan ROI jangka pendek dan peningkatan EPS. Dimasa datang hal ini sangat beresiko karena tuntutan jaman yang berbeda. Hal ini terbukti dengan keberhasilan perusahaan Jepang menguasai market share dunia, misalnya keberhasilan Toyota Luxus menguasai 8% market share hanya dalam 3 tahun. �� Lemahnya strategi, perusahaan kurang meningkatkan strategi internasional maupun eksteranl, serta kurang men-sharekan informasi yang berkaitan dengan strateginya. �� Lemahnya manajemen SDM dan organisasi, di Amerika tenaga kerja berkompotisi untuk mendapatkan upah, sehingga sering terjadi keributan diantara diantara para pekerja. Lemahnya teknologi praktis, Rendahnya R&D di Amerika Serikat menjadikan lemahnya teknologi praktis. Produktivitas dalam industri mobil Amerika Serikat juga berbeda dengan Jepang, selain itu ada pula perbedaan produktivitas antara perusahaan, perbedaan ini meliputi : a. Biaya tenaga kerja di Jepang lebih rendah oleh karena itu pada tahun 1980-an proses perakitan memakan waktu lebih singkat dibanding dengan Amerika serikat sehingga biaya rendah, Jepang 17 jam untuk merakit mobil mini sedangkan Amerika serikat memerlukan waktu 28 jam) b. Investasi pada kapital dan teknologi jepang lebih tinggi c. Perbedaan ukuran kualitas, perusahaan Jepang lebih inovatif dalam mengembangkan model mobil (Amerika 6 tahun, sedangkan Jepang hanya 4 tahun) d. Industri Amerika tidak unggul pada kualitas dan pembelajaran dibandingkan Jepang. e. Perbedaan dalam biaya dan tingkat kerusakan, dimana Amerika serikat lebih tinggi dibanding dari Jepang. f. Pemanfaatan FMS (Flexible Machining Sistem) di Jepang mampu mengurangi waktu sampai 20,2 Jam sehari sedangkan Amerika serikat hanya mampu mengurangi waktu 8,3 jam sehari. Solusi yang diambil oleh Amerika serikat antara lain : 1) memprioritaskan pada riset dan development 2) Meningkatkan apresiasi SDM dengan tidak meminisasi upah, meningkatkan investasi pada training serta menciptakan Quality of Work Life yang kondusif. 3) Meningkatkan komunikasi dengan perusahaan lain dan supplier lain. 4) Kemabali ke basic Manajemen Operasi dan strategi 5P: People; Plants; Parts; Process; Plan and control system.

2. Jepang Produktivitas jepang terus mengalami peningkatan yang tajam karena keberhasilan dalam membangun industri komputer. Pada tahun 950-an pemerintah Jepang mengembangkan strategi penting dalam komputer yang berhubungan dengan industri telekomunikasi, penerbangan dan mesin pintar. Pemerintah Jepang menetapkan kebijakan: 1. Peraturan protek 2. Proyek Rist dan Development 3. Pemberian pinjaman lunak 4. Pengembangan perusahaan komputer. MITI (Ministry of Internasional Trade and Industri) mempromosikan komputer. MITI menetapkan tarif untuk mengontrol investasi asing dan import. Hal ini menekan IBM yang beroperasi di Jepang. Jepang ikut mengontrol tipe dan volume computer IBM yang dihasilkan. Computer Jepang bisa bersaing dengan IMB. MITI dengan 7 perusahaan computer membentuk JECC (Japan Elekctronic Computer Company). 3. Eropa Tahun 1980-an telah muncul banyak industri sebagai pesaing kuat Amerika yaitu dari Jepang dan Eropa, Bahkan tumbuh pula Newly Industrialized Country (NICs) yang telah berhasil mengikuti Jepang. Negara yang termasuk dalam NICs ‘Four Tiger’ (Korea Selatan, Singapura, Hongkong dan Taiwan), keemapat negara ini memiliki strategi pebelajaran yang cepat dalam memasuki kompetisi global. Di Amerika, kebanyakan usahawan adalah berorientasi pada prestasi artinya mereka tidaklah termotivasi secara extrinsically tetapi pada hakekatnya motivasi macam ini adalah lazim di Amerika Serikat dimana peneknannya pada pemenuhan individu. Tidak seperti di Eropa di mana lebih menekankan pada kepentingan masyarakat dan kelompok. Oleh karena itu ada suatu kebutuhan utama bagi orang-orang Eropa untuk merasakan bagian dari suatu kelompok. Sukar untuk membayangkan dari kebanyakan orang-orang Eropa yang bermaksud mempunyai prestasi individu dalam bisnis. Terutama ketika orang mempertimbangkan uang itu bukan hal yang paling utama bagi mereka. Dari bangsa-bangsa di Eropa agaknya bangsa Belanda yang paling menguasai bahasa inggris dan tidak segan-segan menggunakannya. Biasanya negosiasi sangat a lot, sehingga mereka sulit mencapai kompromi, mereka sangat menghargai ketepatan waktu. Berdasarkan gambaran umum dari ketiga negara raksasa di dunia (AS, Jepang dan Eropa) maka dalam dua decade terakhir (1980-2000-an) berbagai perusahaan seperti Motorola, Harley Davidson, Intel, Microsoft (di Amerika Serikat), Sony Corp, Mitsubishi (di Jepang), dan Mercedes Benz (di Jerman) telah melaksanakan strategi yang berbasis dan bersandarkan kepada mutu produk, telah menjadi dimensi primadona untuk memenangkan pesanan. Khususnya industri otomotif, elektronik, dan mesin di Jepang telah membuat produk berkualitas tinggi sebagi kunci sukses dari strategi perusahaan tersebut. Oleh karena itu, fakta menunjukkan bahwa industri otomotif Jepang mengalahkan industri otomotif Amerika Serikat, industri mesin Jepang (atau tidak kalah) dari industri mesin Eropa Barat, bahkan industri jam tangan Jepang mengalahkan industri jam tangan Swiss. Oleh karena itu, produk-produk Jepang pada tahun 1980-an telah 10 sampai 100 kali lebih kecil dalam tingkat kerusakan produk (product defect rate). Akhir-akhir ini berbagai perusahaan Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa telah mencoba menurunkan tingkat kerusakan (damage) produk untuk meningkatkan kepentingan para langganan. Sebagai contoh, Motorola, produsen telepon seluler, telah menurunkan tingkat cacat produknya dari 6.000 per 1.000.000 produknya pada tahun 1985 menjadi hanya 30 per 1.000.000 produk pada tahun 1992, bahkan menjadi 3 per 1.000.000 produk pada tahun 1995. Demikian pula, Selectron (produsen papan sircuit/IC) telah menurunkan cacat produknya dari 100 unit per 1.000.000 produknya menjadi 2 unit saja per 1.000.000 produknya. Jadi, produk dengan mutu prima (superior quality) jelas akan menjadi produk yang diidamkan oleh setiap konsumen di seluruh dunia. F. PEMBELAJARAN MANUFAKTUR INDONESIA Potensi yang dimiliki oleh Indonesia, dapat dikatakan bahwa negara Indonesia mempunyai potensi untuk menjadi negara besar. Aspek jumlah penduduk (lebih dari 238 juta jiwa), potensi sumber daya alam, kebhinekaan agama, etnis dan budaya memberikan cukup peluang. Namun dalam perjalanan berbangsa dan bernegara ibarat berjalan dipinggir jurang yang sangat terjal. Dibutuhkan kesabaran, penuh kehati-hatian, kebijakan dan strategi yang tepat. Indonesia yang terdiri atas 30 propinsi dan 2 daerah istimewa dengan lebih dari 17.000 pulau yang tersebar di sepanjang lautan India. Indonesia mempunyai pertumbuhan rata-rata sebesar 4,1% (2003) dengan pendapatan perkapita penduduknya sebesar $ 3,200. dengan komposisi penduduk 29,4% (0 – 14 tahun); 65,5% tergolong usia kerja (15 – 64 tahun) dan 5,1% diatas usia 65 tahun. Besarnya potensi ini tidak secara otomatis menjadikan Negara Indonesia sebagai negara besar di kawasan Asia terlebih-lebih di dunia. Sehingga hal ini dapat berdampak terhadap penciptaan dan peningkatan produktivitas manufaktur di Indonesia.

�� Kondisi Manufaktur Indonesia Persaingan global manufaktur yang terjadi di dunia sehingga membuat perusahaan manufaktur di Indonesia mengalami penurunan secara drastic dimana pada tahun 2000 berada pada posisi 43, maka pada 2001 berada pada posisi 46, kemudian pada 2002 menjadi urutan ke-47, dan kemudian ditahun 2003 anjlok menjadi peringkat 57. Tampaknya, pemerintah belum optimal menyelesaikan dan menemukan akar persoalan mendasar dari keterpurukan sektor industri nasional di kancah persaingan produk industri global. Karena itu, pemerintah telah memberi fokus perhatian pada bagaimana meningkatkan daya saing produk industri manufaktur.
G. DAYA SAING PERUSAHAAN DAN FUNGSI OPERASI Ada empat dimensi daya saing (competitiveness) yang mengukur efektivitas fungsi operasi yaitu : �� Biaya Meskipun harga merupakan senjata bersaing yang digunakan di pasar, profitabilitas berkaitan dengan selisih antara harga dan biaya. Biaya adalah variable yang dapat memungkinkan harga lebih rendah namun tetap menguntungkan. Agar dapat bersaing atas dasar harga dituntut kemampuan fungsi operasi untuk berproduksi dengan biaya rendah, karenanya efek lokasi, desain produksi, penggunaan dan penggantian peralatan, produktivitas tenaga kerja, manajemen persediaan yang baik, pemanfaatan teknologi proses dll memberi kontribusi pada biaya yang dihasilkan.

�� Kualitas Efektivitas dari faktor ini telah ditunjukkan oleh dominasi pasar jepang di bidang produk elektronik konsumen, baja, mobil dan mesin perkakas, dimana kualitas produk seringkali dinyatakan sebagai alasan untuk memilih produk yang dibeli. �� Keandalan sebagai Pemasok Reputasi akan keandalan pasokan atau bahkan ketersediaan “diluar toko” seringkali merupakan senjata bersaing yang kuat. Pelanggan mungkin mau berkompromi dalam hal harga atau bahkan mutu untuk mendapatkan waktu penyerahan barang yang sesuai kebutuhan mereka. �� Fleksibilitas/Layanan Kemampuan untuk fleksibel banyak bergantung pada desain sistem produksi dan teknologi proses yang digunakan. 6. EVALUASI 1) Jelaskan ruang lingkup manajemen operasional dan pengertian produktivitas 2) Mengapa setiap perusahaan membutuhkan manajemen opersional 3) Bandingkan antara manajemen operasional pada perusahaan jasa dan manufaktur 4) Analisis dan interprestasikan capaian produktivitas dengan mengambil contoh kasus pada salah satu perusahaan.

Manajemen Operasi dan Konseptualitas serta Implementasi Rancangan Pengembangan Perusahaan


Dalam suatu persaingan kompetesi Global Perusahaan yang sedang tumbuh berkembang akan menghadapi tantangan keras, tantangan itu diantaranya menyangkut tuntutan konsumen, daur hidup produk, tuntutan stakeholders dan teknologi informasi. Konsumen menjadi semakin rumit dan terlalu banyak menuntut dalam banyak hal, seperti menuntut harga murah, mutu tinggi dan penyerahan tepat waktu. Stakeholders menuntut pengembalian yang tinggi dalam investasi. Perusahaan yang sukses adalah yang mampu melakukan perubahan dalam memenuhi kepuasan konsumen, produk tepat waktu, biaya yang rendah dalam bidang persediaan dan penyerahan produk, pengelolaan perusahaan secara cermat melalui Supply Chain Management yang merupakan bagian dari manajemen Operasi.

Manajemen operasi adalah aktivitas yang berkaitan erat dengan produksi, yaitu kegiatan yang berawal dengan masukan / input yang diproses atau melalui tahap konversi sehingga menghasilkan output yang disebut produk baik berupa barang ataupun jasa. Manajemen operasi sangat penting dalam pencapaian tujuan perusahaan yaitu profit dan keberlangsungan usaha, maksudnya dalam kegiatan pemrosesan input menjadi output, tentunya peran manajemen operasi sangat diperlukan untuk dapat mewujudkan keuntungan perusahaan, salah satunya adalah dengan peningkatan aktivitas operasi yang efisien.Manajemen operasional juga merupakan studi tentang pengambilan keputusan dalam fungsi operasi. Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada majemen operasi : Fungsi, Manajer operasi bertanggung jawab untuk mengelola departemen atau fungsi dalam organisasi yang memproduksi barang dan jasa. Sistem, Mengacu pada sistem transformasi yang memproduksi barang atau jasa. Termasuk didalamnya adalah membuat rancangan dan analisis operasi. Keputusan, Menyatakan pengambilan keputusan sebagai unsur penting dalam manajemen opersional. 
(Berbagai sumber terkait, data diolah oleh: Frans Hero K. Purba)
Pada Manajemen Strategi Operasi adalah : suatu strategi fungsional yang harus berpedoman pada strategi bisnis agar dapat menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam keputusan-keputusan operasi. Strategi operasi terdiri dari 4 komponen yaitu : misi (mission), tujuan (objectives), kemampuan khusus (distinctive competence) dan kebijakan (policy). Manajemen Strategi Operasi memiki berapa konsep yang perlu dikembangkan dan secara continue dilakukan melalui: peramalan(forecasting), perencanaan kapasitas dan aggregate (capacity and aggregate planning), desain barang dan jasa (service and product Design), analisis break even point (break even point analysis), manajemen kualitas (quality management),strategi lokasi (location strategy), tata letak (layout), SDM dalam manajemen operasional, SIM dalam manajemen operasional, dan manajemen persediaan (inventory management). Dengan demikian maka jika semua hal ini relevant diperlukan untuk peningkatan persaingan global perusahaan dalam peningkatan mutu perusahaan tersebut
.

Strategi Operasi di Lingkungan Global


Pandangan Global mengenai Operasi
Enam alasan operasi bisnis domestik memutuskan untuk berkembang menjadi internasional.
1. Mengurangi Biaya. Banyak perusahaan internasional mencari keunggulan dari kesempatan yang nyata untuk menurunkan biaya. Lokasi di tempat asing dengan upah lebih rendah dapat membantu menurunkan baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung.
2. Memperbaiki Rantai Pasokan. Rantai pasokan (supply chain) biasanya dapat diperbaiki dengan menempatkan fasilitas di negara dimana sumber daya tertentu itu berada. Sumber daya ini boleh jadi merupakan keahlian, pekerja, atau bahan baku. 3. Menghasilkan Barang dan Pelayanan yang lebih baik. Meskipun karakteristik barang dan jasa dapat objektif dan diukur. Kita membutuhkan pemahaman yang lebih baik akan adanya deferensiasi budaya dan cara berbisnis di negara yang berbeda. Dengan berada di Negara tempat dipasarkannya barang, pemahaman lebih baik tentang budaya setempat akan diperoleh sehingga perusahaan dapat mengkhususkan barang dan jasanya untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan budaya yang unik di luar negri.
4. Memahami Pasar. Karena operasi internasional membutuhkan interaksi dengan pelanggan asing, pemasok, dan pesaing bisnis lain, tidak terelakkan perusahaan internasional harus mempelajari peluang barang dan jasa baru. Pemahaman tentang pasar tidak hanya membantu perusahaan memahami ke mana pasar bergerak, tetapi juga membuat perusahaan mampu melayani pelanggan yang beragam dan mempelancar siklus bisnis mereka.
5. Belajar untuk memperbaiki operasi. Pembelajaran tidak dapat dilakukan dalam keterasingan. Perusahaan dapat melayani usaha dan pelanggan dengan baik jika selalu bersikap terbuka terhadap ide-ide baru.
6. Mendapatkan dan Mempertahankan Bakat Global. Organisasi Global dapat menarik dan mempertahankan karyawan yang baik dengan menawarkan peluang kerja lebih banyak. Organisasi global membutuhkan pekerja dalam semua fungsi dan keahlian di seluruh dunia. Perusahaan global dapat mempekerjakan dan mempertahankan karyawan yang baik karena mereka menyediakan peluang berkembang yang lebih bagus dan perlindungan dari pemutusan hubungan kerja saat kondisi ekonomi memburuk.
Mengembangkan Misi dan Strategi
Sebuah usaha manajemen operasi yang efektif haruslah mempunyai sebuah misi sehingga mengenali ke mana arah tujuannya; dan mempunyai sebuah strategi sehingga mengetahui bagaimana cara mencapai misinya tersebut. Hal ini diperlukan oleh organisasi kecil atau domestik, sebagaimana juga organisasi internasional yang besar.
1. Misi Keberhasilan ekonomi dan kemampuan bertahan hidup merupakan hasil pengenalan misi untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Kami mendefinisikan misi (mission) organisasi sebagaimana tujuannya—apa yang akan disumbangkan kepada masyarakat. Begitu misi organisasi telah ditetapkan, setiap wilayah fungsional dalam perusahaan menentukan misi pendukungnya. Misi setiap fungsi dibuat untuk mendukung misi perusahaan secara keseluruhan.
2. Strategi Saat misi ditetapkan, strategi dan penerapannya dapat dimulai. Strategi (strategy) adalah rencana tindakan organisasi untuk mencapai misinya. Setiap wilayah fungsional mempunyai strategi untuk mencapai misinya dan membantu organisasi mencapai misi keseluruhan. Strategi-strategi ini memanfaatkan peluang dan kekuatan, menetralkan ancaman, serta menghindari kelemahan. Setiap Strategi berbeda. Setiap strategi mempunyai permintaan yang berbeda dalam MO. Strategi Hunter Fan merupakan strategi yang membedakan dirinya di segi kualitas dari pesaingnya di industri yang sama. Nucor memfokuskan diri pada biaya rendah, sementara strategi terkuat Dell adalah respons yang cepat dan dapat diandalkan.

Pilihan-Pilihan Strategi Operasi

Manajer Operasi perusahaan internasional dan multinasional menghadapi peluang global dengan salah satu dari empat strategi operasi. Strategi operasi ini adalah : Internasional, Multidomestik, Global, dan Transnasional. Tingkat respon lokal menunjukan respons yang cepat dan atau diferensiasi yang diperlukan untuk pasar lokal. Manajer operasi harus mengetahui bagaimana menempatkan perusahaannya dalam matriks ini. Berikut penjelasan singkat dari keempat strategi ini.
  • Strategi Internasional Strategi

Internasional (international strategy) menggunakan ekspor dan lisensi untuk memasuki pasar global. Strategi internasional adalah strategi yang paling tidak menguntungkan karena tingkat respons lokalnya rendah dan pengangguran biayanya sedikit. Respon lokal hanya sedikit karena kita mengekspor atau melisensikan barang dari negara asal. Keuntungan dari segi biayanya mungkin sangat sedikit karena kita memanfaatkan proses produksi yang ada dan jaraknya cukup jauh dari pasar yang baru. Walaupun demikian, strategi internasional merupakan strategi termudah karena proses ekspor hanya membutuhkan sedikit perubahan pada operasi yang ada, dan perjanjian lisensi lebih banyak membebankan risiko pada pihak pemegang lisensi.
  • Strategi Multi Domestik

Strategi multidomestik (multidomestic strategy) membagikan kewenangannya (desentralisasi) dengan memberikan otonomi yang cukup berarti pada setiap bisnis. Secara organisasi, hal ini adalah anak perusahaan, waralaba, atau usaha patungan yang mandiri. Keuntungan strategi ini adalah memaksimalkan respons pasar lokal. Walaupun demikian, strategi ini hanya mempunyai sedikit keuntungan dari segi biaya atau bahkan tidak ada. Banyak produsen makanan seperti Heinz menggunakan strategi multidomestik ini untuk memenuhi selera lokal, sementara proses produksinya sama. Konsepnya adalah “Kita telah berhasil di negara sendiri, mari kita ekspor potensi dan proses manajemennya. Untuk memenuhi kebutuhan pasar lain, tidak
  • Strategi Global

Strategi global (global strategy) memiliki tingkat sentralisasi yang tinggi, dimana kantor pusat mengoordinasikan organisasi untuk mengupayakan standarisasi dan pembelajaran antarpabrik sehingga dapat menghasilkan skala ekonomis. Strategi ini tepat saat perusahaan ingin berfokus pada pengurangan biaya, tetapi tidak disarankan saat permintaan respons lokalnya tinggi. Strategi global ini membuat Texas Instruments dapat membangun pabrik dengan ukuran optimal, dengan prose-proses yang serupa, dan kemudian memaksimalkan proses pembelajaran dengan komunikasi yang terus-menerus di antara pabrik-pabriknya. Hasilnya adalah penghematan biaya yang efektif bagi Texas Instruments.
  • Strategi Transnasional

Strategi transnasional (transnational strategy) memanfaatkan skala ekonomi dan pengetahuan,juga penekanan pada respons dengan menyadari kemampuan dasar tidak hanya terdapat di negara “asal”, tetapi juga mungkin berada dimana saja. Transnasional menjelaskan suatu kondisi dimana bahan baku, orang,dan pemikiran melampaui atau keluar dari batas-batas negara. Perusahaan-perusahaan ini mempunyai kemampuan untuk melaksanakan ketiga strategi operasi(diferensiasi,biaya-rendah,dan respons yang cepat). Beberapa perusahaan dianggap sebagai”perusahaan global”,dimana identitas negara asal tidaklah sepenting jaringan yang saling terkait dalam operasi global mereka. Aktivitas utama perusahaan-perusahaan transnasional tidak terpusat pada perusahaan induknya sehingga setiap cabang dapat melaksanakan tugasnya sendiri-sendiri.

Fungsi konsep manajerial dalam manajemen operasi


A. Perencanaan
Suatu perencanan merupakan langkah awal bagi suatu perusahaan agar dapat melaksanakan aktivitas produksinya, karena perencanaan ini merupakan dasar penentuan bagi manajer dalam rangka usahanya mencapai tujuan perusahaan. Dengan adanya perencanaan produksi yang baik diharapkan nantinya aktivitas produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Secara prinsipil perencanaan produksi merupakan suatu rencana tentang bagaimana dan berapa yang akan diproduksi oleh perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan pertimbangan dan ketelilitian yang terperinci dengan memperhatikan faktor intern dan ekstern. Faktor intern adalah faktor-faktor yang datang dari dalam perusahaan seperti mesin, tenaga keja, serta bahan yang dipergunakan, sedangkan faktor ekstern adalah berbagai faktor-faktor yang datang dari luar perusahaan seperti inflasi, kebijakan dari pemerintah, keadaan politik, sosial, ekonomi, dan kondisi lainnya.
B. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
C Pelaksanaan ( Pengoperasian )
Pengoprasian adalah proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
D. Pengawasan
Pengawasan adalah proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Tujuan dari pengawasan adalah untuk menjamin hasil-hasil operasi akan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Sistem Pengawasan yang diterapkan oleh Honey House yaitu sistem pengawasan secara langsung dari pemiliki kepada karyawannya. Bahkan pemilik sering langsung turun tangan dalam kegiatan operasi perusahaan.
E. Evaluasi
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif dan efisienkan semua proses fungsi manajemen operasi yang dilakukan perusahaan. Honey House melakukan proses evaluasi dengan memperhatikan kuantitas penjualan serta laba yang dihasilkan oleh perusahaan.

Pengertian Dan Definisi Manajemen Operasional


Manajemen Operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan faktor produksi : tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses tranformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa.

Apa Yang Bisa Dilakukan Manajer Operasi Dan Orientasi Manajer Operasi
Melakukan fungsi-fungsi proses manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pembentukan staf, kepemimpinan dan pengendalian.
Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.

Tanggung Jawab Manajer Operasi
 Menghasilkan barang dan jasa.
 Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi.
 Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.

Fungsi Produksi Dan Operasi
 Proses produksi dan operasi.
 Jasa-jasa penunjang pelayanan produksi.
 Perencanaan.
 Pengendalian dan pengawasan.

Ruang Lingkup Manajemen Operasi
1. Perancangan atau disain sistem produksi dan operasi
 Seleksi dan perancangan disain produk
 Seleksi dan perancangan proses dan peralatan
 Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi
 Rancangan tata letak dan arus kerja
 Rancangan tugas pekerjaan
 Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
2. Pengoperasian sistem produksi dan operasi
 Penyusunan rencana produk dan operasi
 Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan
 Pemeliharaan mesin dan peralatan
 Pengendalian mutu
 Manajemen tenaga kerja (SDM)

Pengambilan Keputusan
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, ada 4 macam pengambilan keputusan :
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.

Beberapa Jenis Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Operasi :
 Proses : keputusan mengenai proses fisik dan fasilitas yang dipakai
 Kapasitas : keputusan untuk menghasilkan jumlah, tempat dan waktu yang tepat
 Persediaan : keputusan persediaan mencakup mengenai apa yang dipesan, berapa banyak, kualitas dan kapan bahan baku dipesan
 Tenaga kerja : keputusan tenaga kerja mencakup seleksi, recruitment, penggajian, PHK, pelatihan, supervise, kompensasi dan promosi terhadap karyawan, penggunaan tenaga spesialis.
 Kualitas/mutu : keputusan untuk menentukan mutu barang dan jasa yang dihasilkan, penetapan standar, disain peralatan, karyawan trampil, dan pengawasan produk dan jasa.
Manajemen Operasional

Keputusan Dalam Manajemen Sistem Produksi
 Keputusan perencaan strategik jangka panjang dalam sumber daya
 Disain sistem produktif : pekerjaan, jalur proses, tata arus, dan susunan saran fisik
 Keputusan implementasi operasi : harian, mingguan dan bulanan.

Keputusan Perencanaan Strategis :
 Pemilihan disain rangkaian produk dan jasa
 Keputusan perencanaan kapasitas, lokasi gudang, rencana ekspansi
 Sistem pembekalan, penyimpanan dan logistik.

Pengertian Sistem Produksi :
Wahana yang dipakai untuk mengubah masukan-masukan sumberday` untuk menciptakan barang dan jasa.
Ada tiga macam sistem dalam proses produksi :
 Proses produksi yang kontinyu
 Proses produksi terputus-putus
 Proses produksi bersifat proyek

STRATEGI OPERASI
Strategi operasi merupakan fungsi operasi yang menetapkan arah untuk pengambilan keputusan yang diintegrasikan dengan strategi bisnis melalui perencaan formal. Menghasilkan pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Tipe :
1. Strategi produksi biaya rendah, melalui penekanan biaya produksi :
 Teknologi tinggi, biaya tenaga kerja rendah, tingkat persediaan rendah, mutu terjamin.
 Bagian pemasaran dan keuangan mendukung.
2. Strategi inovasi produk dan pengenalan produk baru :
 Harga bukan masalah dalam pemasaran.
 Fleksibilitas dalam pengenalan produk baru.

PERENCANAAN PABRIK
Perencanaan pabrik (factoy planning) angat penting karena diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan agar tujuan perusahaan tercapai dengan efektif dan efisien.

Perencanaan Pabrik :
 Penentuan lokasi pabrik
 Perencanaan bangunan pabrik
 Penyusunan peralatan pabrik
 Penerangan, pengaturan suara rebut, dan udara dalam pabrik.

Pemilihan Lokasi Pabrik
Penentuan atau pemilihan lokasi pabrik adalah penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.

Manajemen Operasional

Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik
Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi & biaya distribusi barang yang dihasilkan & faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :
Faktor utama :
 Lingkungan masyarakat
 Kedekatan dengan pasar
 Tenaga kerja
 Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok
 Fasilitas dan biaya transportasi
 Sumberdaya alam lainnya
Faktor sekunder
 Harga tanah
 Dominasi masyarakat
 Peraturan tenaga kerja
 Rencana tata ruang
 Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing
 Tingkat pajak
 Cuaca/iklim
 Keamanan
 Peraturan lingkungan hidup
Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya :
 Dekat dengan pasar
 Dekat dengan sumber bahan baku saja
 Tersedia tenaga kerja
Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi
 Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
 Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
 Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
 Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.

Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik
 Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
 Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
 Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan